West
Java Series West Region SMA Budi Mulia Bogor DBL Penulis
Nama : Markus Parlindungan
No.
Telp : 087881922554
BOGOR
– Mengharukan, itulah kata yang dapat disandingkan dengan pertempuran basket
putra antara SMA Budi Mulia Bogor VS SMA Mardi Yuana Bogor. Rabu, 29 Januari
2014, GOR Padjajaran menjadi sebuah saksi bisu sebuah match krusial yang sangat menegangkan. Perbedaan ½ bola penentuan yang membuat sekolah MY dapat
membuat BM membisu dengan skor akhir 25-26 untuk kemenangan Mardi Yuana.
“Vanlith”, sebutan tim basket putra Budi Mulia, datang
dengan penuh semangat tanpa dukungan dari para suportter-nya. Sedangkan, berbalik lurus dengan tim lawan, Mardi
Yuana datang dengan seluruh supporter-nya
yang menggebu-gebu yang memenuhi sebagian tribun GOR Padjajaran. Namun, hal ini
tidak membuat “Vanlith” menjadi gempar, mereka tetap banting tulang untuk mewakilkan
semangat supporter dan nama baik sekolah mereka untuk mengalahkan tim lawan.
Kuarter awal terjadi sangat alot. “Vanlith” langsung
mengibarkan bendera perang dengan menurunkan pemain terbaik mereka di awal laga.
Kevin, pemain Budi Mulia yang bersandar nomer 15 dipunggungnya, memecahkan skor
pembuka di menit-menit awal kuarter pertama. Skor 7-5 menutup kuarter pertama
dengan keunggulan dari BM.
Kuarter kedua, pemain BM sering melalukan kesalahan dalam
hal passing, sehingga pemain MY dapat
dengan cepat men-steal bola dari
tangan pemain Budi Mulia. Skor pun berputar arah menjadi 10-14 untuk keunggulan
Mardi Yuana.
Pertandingan di kuarter ketiga dimulai, taktik dari kedua
tim masih tidak mengalami perubahan yang signifikan. MY tetap unggul di kuarter
ketiga ini, dengan skor 11-15.
Menegangkan, kata itulah yang dapat mewakilkan suasana kuarter
keempat dalam pertandingan “el clasico” ini. Sisa 5 detik terakhir untuk kedua
tim. SMA Budi Mulia mendapatkan free throw terakhir untuk membalikan skor.
Namun, Dewi Fortuna masih berpihak kepada MY, bola tak satu pun kedalam ring,
skor 25-26 menghentikan perjalan BM di kejuaraan DBL ini.
“Kami tetap tidak berkecil hati, kami juga tidak menjadikan
kekalahan ini untuk saling menyalahkan teman kami masing-masing, namun, kami
mengartikan kekalahan ini sebagai cambuk diri agar dapat lebih baik lagi dalam
kerja sama dan tekad juang sebuah tim,” ujar Dofty kapten tim basket SMA Budi
Mulia Bogor.